Home » Berita » Peringatan Bulan Bahasa sebagai Wujud Cinta Bahasa Nasional

Peringatan Bulan Bahasa sebagai Wujud Cinta Bahasa Nasional

Taukah kalian apa itu bulan bahasa? Mengapa harus ada peringatan bulan bahasa? Mengapa bulan bahasa itu dilaksanakan di bulan Oktober? Mengapa tidak dibulan yang lainnya?

Mungkin itu yang menjadi pertanyaan di benak kalian masing-masing, terlebih para pelajar Indonesia yang setiap tahunnya memperingati bulan bahasa. Pasti tidak sedikit pula pelajar Indonesia yang tidak mengetahui apa itu bulan bahasa dan alasan diperingatinya. Kebanyakan, mereka hanya mengikuti trend, lalu mengunggah status, foto, maupun video dengan caption Selamat Bulan Bahasa.

Apakah kalian salah satunya?
Di Negara Kesatuan Republik Indonesia kita yang tercinta ini memiliki banyak sekali keragaman. Salah satunya adalah keragaman bahasa, kekayaan yang tidak ternilai harganya. Di Indonesia, terdapat 742 macam bahasa. Angka yang sangat besar, bukan? Karena itulah Indonesia menjadi negara kedua dengan jumlah bahasa paling banyak di dunia setelah Papua Nugini.

Akan tetapi, hanya sedikit orang yang mengetahui akan keberagaman bahasa di Indonesia. Terlebih lagi para masyarakat yang tidak sekolah maupun yang sudah selesai sekolah. Karena mereka tidak mengulas kembali atau mempelajari pengetahuan tentang keberagaman bahasa, sehingga lupa akan adanya peringatan bulan bahasa di bulan Oktober setiap tahunnya.

Mengapa bulan bahasa dilaksanakan di bulan Oktober?
Alasannya, karena pada tanggal 28 Oktober diperingati sebagai Hari Sumpah Pemuda. Pada hari itu pula ditetapkannya bahasa resmi yang digunakan sebagai bahasa persatuan, yakni bahasa Indonesia. Seperti yang sudah tercantum pada ikrar Sumpah Pemuda yang dibacakan pada tahun 1928.

1. Kami putra dan putri Indonesia, mengaku bertumpah darah yang satu, tanah air Indonesia.
2. Kami putra dan putri Indonesia, mengaku berbangsa yang satu, bangsa Indonesia.
3. Kami putra dan putri Indonesia, menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia.

Pada alenia ketiga, tercantum bahwa bahasa persatuan negara Indonesia adalah bahasa Indonesia. Karena hal tersebut, bangsa Indonesia menjadi lebih paham akan arti persatuan dan kesatuan. Meskipun beragam bahasanya, bangsa Indonesia terhubung melalui bahasa persatuan, yaitu bahasa Indonesia.

Karena semakin berkembangnya iptek (ilmu pengetahuan teknologi), penggunaan bahasa Indonesia cenderung tergeser dengan bahasa asing. Oleh karena itu, BPPB (Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa) mengupayakan diperingatinya bulan bahasa setiap tahun untuk membina dan mengembangkan semangat warga negara Indonesia agar selalu ingat dan tahu akan arti pentingnya bahasa Indonesia. Serta agar kita tetap menjunjung bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan walaupun banyak bahasa asing yang mulai masuk ke negara kita.

Setelah tahu alasan diperingatinya bulan bahasa, marilah kita senantiasa bersama-sama untuk melestarikan bahasa persatuan kita agar tidak luntur dan digantikan oleh bahasa asing lainnya. . Sudah menjadi kewajiban kita semua untuk senantiasa menjaga negara kita, yang menjadi tempat lahir dan kita dibesarkan.. Bukan hanya luarnya, tetapi juga dalamnya.

Lalu apa yang harus kita lakukan? Haruskah memasang spanduk yang bertuliskan Bahasa Asing Dilarang Masuk. Haruskah begitu?
Kita tidak perlu berbuat seperti itu. Kita juga tidak perlu melarang bahasa asing untuk masuk, karena jika hal itu terjadi, artinya kita menutup diri dari perkembangan iptek. Biarkan semua mengalir apa adanya dan tinggal kita yang menentukan. Mari kita bersama-sama membulatkan tekad dan komitmen dalam diri kita bahwa kita akan selalu melestarikan bahasa yang mempersatukan kita semua menjadi satu negara.

Kita juga harus ikut serta dalam peringatan bulan bahasa yang ada disekitar kita, seperti berpartisipasi dalam lomba-lomba yang diadakan di bulan bahasa. Ada beragam lomba yang selalu dilaksanakan, terutama di lingkungan sekolah. Seperti lomba menulis puisi, menulis cerpen, baca puisi, mendongeng,  musikalisasi puisi, teater, dan masih banyak lagi.

Tidak sulit, bukan? Kita tidak perlu lagi seperti pahlawan yang mati-matian menaruhkan nyawa mereka hanya untuk kemerdekaan negara Indonesia ini. Bahkan, tetesan darah mereka diabaikan hanya untuk bahasa yang kita gunakan saat ini. Oleh karena itu, kita harus meneruskan usaha dan kerja keras para pahlawan agar hal tersebut tidak luntur maupun hilang. Jangan sampai hal tersebut punah dan hanya menjadi cerita semata untuk anak cucu kita nantinya.


Leave a comment

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

SMAN 1 Welahan on Instagram